Lirik Aku Duwe Pitik Oleh Ida Laila dan Ernie Rosita: Lagu Dolanan Anak Klasik Pencipta: Anonim Perusahaan Rekaman: Antara Group Aku duwe pitik cilik Wulune blirik Cucuk kuning jengger abang Tarung mesti menang Sopo wani karo aku Musuh pitikku Aku duwe pitik tukung Buntute buntung Saben dino mangan jagung Mesti wani tarung Sopo wani karo aku Musuh pitikku Aku duwe pitik trondol Wulune protol Mlakune megal megol Tarung mesti notol Sopo wani karo aku Musuh pitikku
ARTIKEL
Diajukan kepada Ibu Neti
sebagai syarat memenuhi tugas praktik Bahasa
Indonesia
O
L
E
H
1. ANDRIYANTO HERMAWAN
2.
DANA SUPRIYANTO
3.
MUHAMMAD ANIFAN
4.
MUHAMMAD ARIS HAFIDZ
5.
YAHYA YOGA BUDIMAN
JURUSAN KEAGAMAAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI MAGUWOHARJO
YOGYAKARTA
2014
“Ku Tak Mau Dipandang Lemah”
(Problem Ketahanan Mental Para Remaja Di
Indonesia)
Saat ini kita melihat, kebanyakan remaja sedang mengalami berbagai macam masalah.
Sebut saja namanya Jaryo, ia adalah siswa disalah satu sekolah di Yogyakarta.
Ia dikenal sebagai anak yang selalu berkata kotor, suka merokok, dan tak pernah
mau tertinggal ketika teman temannya mengajak untuk berfoya foya, meneguk
minuman haram yang biasa orang orang menyebutnya dengan nama “ciu”, lalu corat
coret di tembok dengan tak lupa mencantumkan nama samaranya sebagai tanda bahwa
dia yang menulisnya. Dan yang memprihatinkan, semua perbuatan yang ia lakukan,
itu semua dilakukan untuk sekadar menunjukkan eksistensinya kepada teman
temannya, karena ia takut di pandang sebagai anak yang lemah.
Fakta diatas menunjukkan bahwa, diantara sekian banyak siswa itu, ada
sebagian yang sedang mengalami berbagai macam masalah. Salah satunya adalah
masalah ketahanan mental yang lemah sekali. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia mental berarti batin dan watak. Jadi ini adalah permasalahan tentang penurunan
ketahanan batin para remaja atau dengan kata lain ini adalah tentang penurunan rasa
percaya diri para remaja.
Pada dasarnya, permasalahan ini timbul karena ketidak adanya penghargaan
kepada sesama. Sementara Allah telah berfirman
dalam surat al-Hujurat ayat 13:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ
مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِير ٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Ketika seseorang sudah tidak dihargai lagi.
Apalagi ia masih seorang remaja, yang kebanyakan remaja itu masih labil
emosinya. Setiap hari dihina, dicaci, diacuhkan bahkan dianiaya. Maka kondisi
batin orang tersebut akan merasa sangat tertekan. Dan ketika batin seorang remaja tertekan, sedangkan tekanan itu datang
secara bertubi-tubi tanpa ada satupun benteng yang menghalaunya. Maka dia akan
berfikir atau mencari jalan keluar tercepat, yaitu dengan perbuatan atau perilaku
yang kebanyakan orang sering menilai bahwa perbuatan itu adalah perbuatan yang
sangar. Seperti berkata kotor, merokok, mabuk, dan coret coret di tembok.
Berkata kotor itu identik dengan laki-laki. Namun sayangnya zaman telah
berubah, wanitapun sekarang mulai terkontaminasi. Sekarang kita lihat, sebagian
wanita khususnya kaum remaja putri, itu jika berkata menggunakan nada tinggi,
karena terlalu tingginya itu bisa melebihi nada preman dan terkadang cenderung
tak sopan. Padahal wanita itu sejatinya terkenal akan kelembutan, keramahan,
dan keanggunannya. Dan semua itu tak lain hanyalah untuk mewujudkan eksistensi
mereka kepada remaja putri yang lain supaya mereka bisa ditakuti bahkan
dihormati. Nabi bersabda
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْم الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًو
لِيَصْمُت
[رواه البخاري ومسلم]ِ
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu,
sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam.
(Riwayat Bukhori dan Muslim).
Lalu tentang merokok, kita di suguhi lagi oleh fenomena dekadensi mental
para remaja. Kita melihat banyak remaja yang merokok di rumah, tempat umum,
bahkan di lingkungan sekolah. Hasil survey yang dilakukan oleh salah satu
lembaga menyatakan 37% remaja terbiasa merokok. Sebenarnya mereka sudah tahu
konsekwensi bagi orang yang merokok. Kanker paru-paru, kanker payudara,
penyakit jantung, lalu impotensi dan masih banyak yang lainya yang semua
penyakit itu adalah penyakit yang sudah tidak lagi asing bagi mereka, artinya
penyakit ini sering didengar, dan sering dikumandangkan yang merupakan akibat
dari merokok. Namun inilah remaja, gengsi sangat mereka jaga disini. Mereka
berfikir, Seandainya meraka tidak merokok, maka harga diri mereka pasti hilang,
karena banyak teman teman mereka yang menganggap diri mereka adalah orang orang
yang lemah. Oleh karena itu mereka merokok agar tidak ada orang yang menganggap
mereka sebagai orang yang lemah.
Dan tak hanya itu, fenomena dekadensi mental
para remaja juga mendorong mereka untuk berbuat mabuk dan corat coret. Allah
telah berfirman dalam surat al maidah ayat 90
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berkorban untuk berhala,
mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. Al-Maidah : 90).
Ada berbagai macam minuman keras. Anggur, brendi, wiski, bir, vodka,
sampanye, jagermeister, sake, rum dan yang paling terkenal dan sering di
konsumsi yaitu ciu. Minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol
adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di
berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan
saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu. Bila
dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan efek samping
ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir,
merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol
pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang
meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada
dosis keracunan atau mabuk. Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan
perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan
lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan
terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara
berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis
yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau
kehilangan konsentrasi. Efek samping terlalu banyak minuman beralkohol juga
menumpulkan sistem kekebalan tubuh. Alkoholik kronis membuat jauh lebih rentan
terhadap virus termasuk HIV. Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami
suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan
minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah,
murung, dan banyak berhalusinasi. Dan sayangnya sebagian remaja mengkonsumsi
minuman haram tersebut. Pada dasarnya mereka itu tidak mau, karena memang
minuman keras akan membuat mereka menjadi mabuk. Tapi lagi lagi mereka tetap
menjaga gengsi, mereka takut dipandang lemah, ditambah lagi mereka hidup di
lingkungan orang orang yang suka berfoya foya meminum minuman keras.
Dan semua spekulasi yang mereka buat, merupakan suatu pemikiran yang
keliru. Mereka terlalu tergesa gesa, meraka terlalu takut untuk menghadapi atau
bagaimana mensiasati permasalahan yang mereka hadapi.
Ada beberapa faktor yang menjadikan remaja lemah mental atau lemah percaya dirinya
1. Faktor keluarga
) الاولى
( الأم مدرسة
ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Ketika pada jenjang pertama tidak ada
pendidikan yang berarti bagi anak/remaja, karena keluarga tak lagi sehat dan
harmonis maka nanti akan muncul kepribadian anak yang cenderung menjadi lemah
mental.
·
Orang tua selalu
sibuk dengan dirinya sendiri
·
Kasih sayang
terhadap anak hanya berupa materi, fasilitas
mewah tanpa
adanya bimbingan sama sekali.
·
Sikap orang tua
yang acuh tak acuh pada anak/remaja
·
Orang tua yang
jarang di rumah
·
Ajaran agama tak
pernah diajarkan hanya mengandalkan sekolah.
2. Faktor sekolah
Sekolah adalah jenjang pendidikan kedua
setelah keluarga. Namun ketika sekolah tak memberikan pendidikan yang berarti,
hanya menekan muridnya dengan berbagai macam tuntutan yang tak diimbangi oleh
pengajaran yang maksimal. Juga akan menimbulkan penurunan pada mental si
anak/remaja.
·
Guru tak pernah
mengajarkan untuk saling menghargai sesama
·
Guru tak pernah
menghargai usaha si anak/remaja dalam membuat atau memutuskan sesuatu yang
selalu marah marah dan menghina hasil usaha mereka
·
Guru yang merasa
kewajibannya hanyalah mengajarkan mata pelajarannya selain itu sudah bukan lagi
urusannya.
·
Teman teman di
sekolah selalu menghina
3. Faktor masyarakat (lingkungan)
Lingkungan juga mempengaruhi terhadap
terhadap mental anak/remaja. Jika pada lingkup lingkungan, eksistensi si
anak/remaja tidak di akuioleh teman teman sebayanya maka ini
juga akan membuat mental si anak/remaja akan terpengaruh.
·
Beredarnya
minuman keras dengan mudah
·
Hidup di tengah
anak anak / remaja remaja yang selalu berfoya foya
·
Teman teman yang
selalu mengejek, menghina
·
Selalu terjadi
pertengkaran
·
Tidak ada
pengajian untuk memperkuat keteguhan iman.
Jika saja penyebab melemahnya ketahanan
mental para anak/remaja tidak segera di tanggapi, maka ini akan mempengaruhi
kepribadian si anak/remaja yang nantinya juga akan membentuk suatu kebiasaan
bagi si anak/remaja. Oleh karena itu remaja haruslah :
1. Membangun kembali
jiwa kebersamaan dan tolong menolong
§ 2. Membudidayakan
rasa saling mengasihi
§ 3. membangun rasa
saling percaya
§ 4. saling menasehati
dan memperingatkan
§ 5. meningkatkan
kerjasama dalam hal kebaikan
§ 6. tidak saling
menjatuhkan
§ 7. saling menghargai
terhadap sesama.
§ 8. Lebih mendekatkan
diri pada Sang Pencipta ( sembahyang, berdoa)
§ 9. Mendalami ilmu
dunia dan akhirat.
Belajar dari permasalahan yang terjadi
di atas, marilah kita bersama sama intropeksi diri terhadap perilaku yang kita
lakukan, perkataan yang kita lakukan, apakah sudah benar atau belum ? dengan
berfikir dulu sebelum bertindak.
إنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ ۖوَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
"Jika kamu berbuat
baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,” surat al israa ayat 7
Jangan bekata
kotor, merokok, mabuk, corat coret dan yang
lain yang serupa dengan itu. Sehingga
terbentuklah generasi penerus bangsa yang berilmu berakhlakul karimah.
Daftar Bacaan
2.
http://www.skripsiagama.com.BAB1 Peranan Pendidikan Islam dalam
Menanggulangi Dekadensi Moral Bagi Generasi Muda. ( Diakses 15 nopember,
21:23)
5. http://dzulkiflialjawad.blogspot.com. Remaja Problematika Dan Soluinya. (Diakses
15 nopember 2014, 14:09)
6. http://www.kaskus.co.id. Mengenal 10 macam jenis minuman beralkohol.
(Diakses 16 nopember 2014, 7:07)
Comments
Post a Comment