Skip to main content

Kumpulan Puisi dan Syair Era '90-an

Kumpulan Puisi dan Syair Era '90-an
Kumpulan Puisi dan Syair Era '90-an

Dalam Terpejam
Oleh Zawawi Imron, 1995

Ditongkol pisang
Bergantung juga kasihmu
Diam-diam api menyala
Derap yang tak langkah ialah cinta
Manusia pun diam
Aku pun diam
Memeram bara
Di hati sekelopak bunga

Maka
Hakikat sujud adalah cinta
Dalm pejam mata yang hijau
Ada semacam beras
Yang hendak tumpah

Keagungan milik yang mengajarku
Mengeksekusi bayang-bayang sendiri
Dengan cara yang jitu

Aku hanya sebutir debu
Yang ingin berdentum
Mewakili nurani yang tersenyum


Barangkali
Oleh Zawawi Imron, 2000

Antara daun dan akar
Tercatat sejenis kabar
Pohon-pohon tumbang sebelum subuh

Barangkali
Masih ada tangan yang enggan dibasuh
Enggan dicium ruh

“aku tangan matahari
Yang tak suka melihat gaduh,”
Ujar sebaris cahaya
Yang menulis sumpah
Di ubun bumi yang paling batu

Selebihnya tinggal langit

Yang tetap setia pada biru


Pada Sunyi yang Hitam
Oleh Zawawi Imron, 1997

Pada selembar sunyi
Kau lukis rinduku
Ungu, bagai sayap kupu-kupu
Yang hanya satu kali kujumpa
Dalam hidupku

Pada sehampar sungai
Dua ekor burung hitam termangu
Dari sisa getah di sudut jantung
Ingin kubuat sketsa
Tentang sepasang burung malang itu

Akhirnya yang bertamu
Sepesang sunyi dalm tasbih
Sunyipun berarna hitam
Dua ekor burung menghilang

Sunyi tetap bewarna hitam
Bulan muncul sangat berseri

Meminjam senyum seorang nabi


Tersenyumlah
Oleh Zawawi Imron, 2001

Karena bulan buka wajahmu
Tersenyumlah
Agar ranting-ranting bertunas
Dan melebatka daun daun dalam lagu
Memang hanya ranting
Tapi di situlah burung kecil bersarang
Mengerami telur-telurnya

Comments