Lirik Aku Duwe Pitik Oleh Ida Laila dan Ernie Rosita: Lagu Dolanan Anak Klasik Pencipta: Anonim Perusahaan Rekaman: Antara Group Aku duwe pitik cilik Wulune blirik Cucuk kuning jengger abang Tarung mesti menang Sopo wani karo aku Musuh pitikku Aku duwe pitik tukung Buntute buntung Saben dino mangan jagung Mesti wani tarung Sopo wani karo aku Musuh pitikku Aku duwe pitik trondol Wulune protol Mlakune megal megol Tarung mesti notol Sopo wani karo aku Musuh pitikku
Senyum Madumu
Oleh: Yahya Yoga Budiman
Terkadang kubingung dengan pola pikirku
Yang selalu berdebat tentang dirimu wahai mutiara
Atau mungkin hatiku yang berlinang
Namun senyum madumu yang terkenang
Bukan opini kau luluhkan qolbuku
Bukan juga opini kau membekukannya
Ya Allah pencipta perasaan
Jika berkenan berikanlah aku angin surga
Hingga otakku memberi nasehat pada qolbuku milik siapa mutiara
Terkadang aku juga melihat suara sendu tulisanmu
Yang kau kirimkan dalam dinding mayamu
Yang terkadang juga membuatku ingin berjumpa denganmu
Sekedar untuk menahan air asin yang kau jatuhkan pada senyum madumu
Mutiara jikalau saja kau tahu
Semua isi lagu yang ku kirimkan dalam website ku
Adalah suara hatiku yang berbulan-bulan menggalau pasca kau tinggalkan
Namun ada satu hal yang membuatku sempat tersenyum
ketika tukang becak atau mungkin mas mas ojek
memberitahu bahwa ada polisi di depan
ekspresimu tingkahmu hahahaha
ya sudahlah
Itu hanya sekilas tawa yang kau tutup dengan salam hangatmu
Itu hanya sekilas tawa yang kau tutup dengan salam hangatmu
pemberhentian kabarmu
dan pesan elektronikku yang tak kau balas walau satu titikpun
Rekomendasi Untuk Puisi dan Syair:
1. Kumpulan Puisi dan Syair Era '90-an
2. Puisi Kontemporer- Mungkin Aku Harus Berhenti Mengejarnya
3. Puisi Kontemporer- Melakukan
4. Puisi Kontemporer- Pertimbangan
5. Syair Untuk Cinta I 22 Untukmu
6. Puisi Untuk Mutiara- Senyum Madumu
7. Puisi Kekecewaaan- Kau Masih Tak Mengerti
8. Puisi Pengalaman- Habis Gelap Terbitlah Tulisan
9. Puisi Kontemporer- Apa Alasan Mengapa (Aku Tunggu Kau di Kali Memanggil Namaku)
10. Sajak Kontemporer- Melepas Pesan Semoga Aku Tidak Salah Kesan
11. Sajak Kontemporer Telah Terlihat Kumembaca
Rekomendasi Untuk Puisi dan Syair:
1. Kumpulan Puisi dan Syair Era '90-an
2. Puisi Kontemporer- Mungkin Aku Harus Berhenti Mengejarnya
3. Puisi Kontemporer- Melakukan
4. Puisi Kontemporer- Pertimbangan
5. Syair Untuk Cinta I 22 Untukmu
6. Puisi Untuk Mutiara- Senyum Madumu
7. Puisi Kekecewaaan- Kau Masih Tak Mengerti
8. Puisi Pengalaman- Habis Gelap Terbitlah Tulisan
9. Puisi Kontemporer- Apa Alasan Mengapa (Aku Tunggu Kau di Kali Memanggil Namaku)
10. Sajak Kontemporer- Melepas Pesan Semoga Aku Tidak Salah Kesan
11. Sajak Kontemporer Telah Terlihat Kumembaca
Comments
Post a Comment