Skip to main content

Lirik Aku Duwe Pitik Oleh Ida Laila dan Ernie Rosita: Lagu Dolanan Anak Klasik

  Lirik Aku Duwe Pitik Oleh Ida Laila dan Ernie Rosita: Lagu Dolanan Anak Klasik Pencipta: Anonim Perusahaan Rekaman: Antara Group   Aku duwe pitik cilik Wulune blirik Cucuk kuning jengger abang Tarung mesti menang   Sopo wani karo aku Musuh pitikku   Aku duwe pitik tukung Buntute buntung Saben dino mangan jagung Mesti wani tarung   Sopo wani karo aku Musuh pitikku   Aku duwe pitik trondol Wulune protol Mlakune megal megol Tarung mesti notol   Sopo wani karo aku Musuh pitikku  

Term of Reference Seminar Nasional Ketenagakerjaan: Pengantar ToR

Term of Reference Seminar Nasional Ketenagakerjaan: Pengantar ToR
Sumber Foto: Jojonomic

Tahun 2045 dinilai akan menjadi periode emas bagi Indonesia. Dengan memiliki penduduk hingga 309 juta jiwa, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke empat di dunia. Namun prediksi besar tersebut masih menyisakan kekuatiran yang mendalam dalam benak mahasiswa menyangkut porsi memperoleh kesempatan kerja.

Presiden Joko Widodo, dalam Rakernas HIPMI XVI 2017 lalu, mengatakan bahwa ada tiga tahapan yang harus dilakukan untuk mencapai visi 2045 yang bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Tiga tahapan tersebut dibagi per 10 tahun. Pada periode pertama pemerintah fokus pada infrastruktur, periode kedua fokus pada Sumber Daya Manusia, periode ketiga fokus pada Industri Pengolahan. Hal ini juga masih sama ketika Presiden dan jajarannya menggelar sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Februari kemarin, di sana membahas dan menegaskan bahwa Penyusunan Rencana Kerja (PRK) 2019 pemerintah fokus pada sumber daya manusia.

Kebetulan indonesia saat ini tengah menghadapi era revolusi industri 4.0 (revolusi industri generasi ke-4). Sebuah era yang menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, internet of thing, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Dari era ini akibatnya indonesia menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangannya adalah pekerja indonesia diprediksi terancam menganggur, karena tergantikan oleh digitalisasi.

Mengutip laman Kementrian Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan, telah memetakan jenis pekerjaan yang akan tumbuh dan menyusut 15 tahun yang akan datang. Pada tahun 2017-2020 sejumlah pekerjaan diprediksi meningkat ialah trainer, perawat, manajer keuangan, pengacara, agen penjualan, analisis, terapis fisiologis, penasehat keuangan, SDM, perawat, dokter, proggramer, dan layanan berita reguler. Namun, disisi lain, pada tahun tersebut, sejumlah pekerjaan juga diprediksi akan menurun, ialah manajer administrasi, mekanis, tukang cetak, pengantar surat, supir, petugas ekspedisi, pekerja pabrik, operator, mesin jahit, perangkat komunikasi dan radio.

Pada interval tahun 2021-2025 pekerjaan yang meningkat ialah pemeliharaan dan instalasi, mediasi, medis, analis data, manajer sistim informasi, konselor vokasi, analis dampak lingkunganpun meningkat. Sedang pekerjaan yang mengalami penurunan ialah resepsionis, tukang kayu, disain tiga dimensi, pengolah semikonduktor, teller bank, travel agents, juru masak fast-food dan operator mesin.

Sementara pada interval tahun 2026-2030 jenis pekerjan perancang pemograman kecerdasan buatan, perancang dan pengendali mesin otomatis, perancang software dan game online adalah pekerjan yang diprediksi meningkat. Sedang yang tersingkir ialah ahli las, staf akuntan, operator mesin, supir truk, dan ahli mesin mulai tersingkir.

Gary Rynhart, Regional Office for Asia and Pacific ILO, dalam paparannya saat menghadiri “Dialog Nasional: Tegnologi dan Pekerjaan, Pekerjaan Masa Depan” 17 April 2017 di Jakarta, mengatakan bahwa dampak revolusi teknologi tidak bisa dihindari. Ia mencontohkan hasil riset ILO yang menunjukkan risiko dari digitalisasi teknologi telah menghilangkan 86 persen pekerjaan sektor garmen dan alas kaki di Vietnam, Kamboja dan Myanmar.

Ancaman ini juga telah mendorong pengusaha, serta pakar ekonom berkumpul dalam satu forum membahas masuknya era revolusi industri generasi ke-4 ini. Dalam acara How Indonesia Benefited From Industrial Revolution, Ketua Umum Yayasan Indonesia Forum, yang sekaligus ekonom, Raden Pardede, memaparkan juga bagaimana ekonomi digital ini sedang berkembang sangat cepat, menjadikan peluang dan ancaman yang sangat serius.

Pergeseran-pergeseran lapangan pekerjaan yang diakibatkan perubahan iklim atas munculnya era revolusi industri 4.0 itulah yang sampai saat ini masih menyisakan kekuatiran pada benak mahasiswa menyangkut kesempatan kerja yang akan diperoleh di masa yang akan datang, lebih lebih pada mahasiswa yang telah terlanjur mengambil fokus pada bidang studi tertentu yang mengalami pergeseran di atas.

Sampai di sini, sebetulnya sudah sejauh mana era revolusi industri generasi ke-4 ini mulai berkembang? Bagaimana ketahanan kuantitas dan kualitas angkatan kerja kita saat ini? Apa problem yang dihadapi? Apa yang perlu dilakukan dan dipersiapkan? Lalu bagaimana juga strategi ataupun langkah langkah Kementrian Ketenagakerjaan yang akan ditempuh dalam menyambut era revolusi industri generasi ke-4 ini?

Dalam menyiapkan langkah-langkah menyambut era revolusi industri generasi ke-4 ini, Seminar Nasional Ketenagakerjaan bertema “Revolusi Industri 4.0: Tantangan dan Peluangnya” diadakan.

Term of Reference Seminar Nasional Ketenagakerjaan: Pengantar ToR
Sumber Foto: Forex


Comments