Tumbuhan
adalah : organisme eukaryotik, multisel,
berklorofil, memiliki dinding sel, autotrop.
Dunia
tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak
berpembuluh atau non- tracheophyta ( tumbuhan lumut), dan tumbuhan
berpembuluh atau tracheophyta (tumbuhan paku dan timbuhan berbiji).
Tumbuhan
terbagi menjadi tiga (3) Divisi :
1. Bryophyta (tumbuhan lumut)
2. Pteridophyta (tumbuhan paku)
3. Spermatophyta (tumbuhan berbiji
Untuk
lebih jelasnya perhatikan skema klasifikasi tumbuhan di bawah ini
A.
Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)
Tumbuhan
lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan masih
menyukai tempat lembab, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, serta
tidak memiliki pembuluh pengangkut (xilem dan floem), dan merupakan tumbuhan
peralihan antara tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus (kormofita). Talofita adalah
tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Kormofita
adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Disebut
tumbuhan peralihan karena ada tumbuhan yang masih berupa talus (lembaran, yaitu
lumut hati), tetapi ada juga yang sudah memiliki struktur tubuh mirip akar,
batang dan daun sejati (lumut daun). Perhatikan gambar antara lumut hati dan
lumut daun di bawah ini :
tumbuhan
lumut merupakan tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh disuatu
tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
2. Ciri-ciri tubuh Tumbuhan Lumut :
-
ukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada yang mencapai 40 cm.
-
Bentuk tubuh : memiliki dua bentuk
generasi, yaitu generasi Gametofit dan generasi Sporofit. Gametofit adalah lumut
yang menghasilkan gamet (sel kelamin )
Sporofit
adalah lumut yang menghasilkan spora, letak menunpang pada gametofit,
perhatikan gb di bawah ini :
-Struktur
dan fungsi tubuh :
Generasi
gametofit :
-
Merupakan generasi penghasil gamet
-
Terdiri dari sel dengan kromosom yang
tidak berpasangan (haploid)
-
Memiliki alat perkembangbiakan yang disebut gametangium
-
Gametangium terdiri dari gametangium jantan dan betina
-
Gametangium jantan disebut anteridium menghasilkan spermatozoid
-
Gametangium betina disebut arkegonium menghasilkan sel telur (ovum)
-
Gamet dihasilkan dari pembelahan meosis (reduksi), yaitu pembelahan 2 kali pada
satu untu gamet menjadi
4
inti gamet haploid
-
Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium, lumut terbagi menjadi 2, yaitu :
1.
Lumut berumah satu (monoceus), jika anteridium dan arkegonium terdapat pada
satu gametofit
2.
Lumut berumah dua (dioceus) ; jika antridium dan arkegonium , terpisah pada 2 gametofit.
Generasi
Sporofit (sporogonium) :
-
Terdiri dari sel-sel gengan kromosom yang berpasangan (diploid)
-
Merupakan generasi penghasil spora
-
Spora dihasilkan di dalam kotak spora (sporangium)
-
Letak sporofit menumpang pada gametofit
-
Sporofit menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama
(homospora/isospora).
3.
Cara Hidup : autotrof artinya mengolah makanan sendiri dengan melakukan
fotosintesis.
4.
Habitat : tanah, bebatuan, dan pohon yang lembab dan teduh
5.
Reproduksi : terjadi secara aseksual dan seksual
Aseksual
: dilakukan dengan spora, prosesnya adalah sporogonium (lumut sporofit)
membentuk sporangium, di dalam sporangium terjadi pembelahan membentuk spora
haploid, spora tumbuh jadi protonema, kemudian tumbuh jadi gametof haploid (n).
Seksual
: terjadi penyatuan gamet jantan
(spermatozoid) dengan gamet betina (ovum). prosesnya adalah , fertilisasi
antara sperma dan ovum menghasilkan zigot (2n). Zigot membelah menjadi embrio
yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
Reproduksi
lumut menunjukan adanya metagenesis pada lumut, yaitu pergiliran antara
generasi gametofit (n) dengan generasi sporofit (2n).
Dalam
daur hidupnya generasi gametofit merupakan generasi yang dominan dibandingkan
generasi sporof.
Perhatikan
skema siklus hidup/ metagenesis lumut di bawah ini :
6.
Klasaifikasi :
Divisi
bryophyta terbagi menjadi 3 kelas:
Hepaticopsida
(lumut hati)
-
tubuh berbentuk talus, berlobus seperti hati manusia
-
merupakan lumut berumah dua (deoceus)
-
Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, pembentukan gemmacup
(kuncup)
dan spora
-
Gemmacup adalah struktur khas yang terdapat pada gametofit
berupa
mangkok yang mengandung kumpulan lumut kecil.
-
Gemma dapat lepas dan tersebaroleh air kemudian tumbuh menjadi
lumut
baru.
-
Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara spema dan ovum
membentuk
zigot.
-
Contoh Marchantia polimorpha
2.
Anthocerotopsida (lumut tanduk)
-
Anthoceropsida sering disebut lumut tanduk.
-
Gametofitnya mirip dengan lumut hati, perbedaannya terletak pada
sporofitnya.
-
Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh
seperti
tanduk dari gametofit.
-
Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis (lumut tanduk).
3.
Bryopsida (lumut daun)
-
Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya mirip tumbuhan kecil
yang
memiliki bagian akar (rizoid), batang dan daun.
- hidup berkelompok membentuk hamparan tebal
seperti beludru
- contoh
Polytrihcum dan Spagnum
7.
Manfaat Tumbuhan lumut
-
Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
-
Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan dapat digunakan sebagai
penahan erosi dan
menyerap
air
-
Dapat digunakan sebagai ornamen tata
ruang
-
Marchantia sebagai obat penyakit hati
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Divisi
Pterydophyta (Tumbuhan Paku)
1.
Tumbuhan Paku adalah : tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang dan daun
sejati, berkembang biak
dengan
spora (kormofita berspora), dan memiliki pembuluh angkut xilem (untuk mengangkut
air dan unsur hara) dan floem(berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis).
2.
Ciri Tubuh
-
Ukuran : bervariasi , 2 cm (paku air), 5 m (paku tiang), 15m (paku purba)
-
Bentuk : lembaran, perdu (pohon), seperti tanduk rusa
-
Struktur dan fungsi : memiliki dua generasi yaitu sporofit dan gametofit.
Generasi
Sporofit
-
Merupakan generasi penghasil spora
-
Umumnya sporofit tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun sejati
-
Batang ada yang tumbuh tegak , ada yang di bawah tanah, yang disebut rizom
-
Memiliki dua macam ukuran daun mikrofil (daun kecil seperti sisik) dan makrofil
(daun besar)
-
Memiliki dua jenis daun, yaitu :
daun
steril (tropofil ) : daunyang tidak menghasilkan spora
daun
fertil (sporofil) : daun yang menghasilkan spora
-
Pada daun fertil terdapat kotak spora (sporangium)
-
Sporangium berkelompok membentuk sorus, yang dilindungi selaput indusium
-
Pada paku yang berdaun kecil sporangium berupa strobilus di ujung cabang
-
Generasi sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang memiliki ukuran
lebih besar dan lebih domi
nan
dibandingkan generasi gametofit
Generasi
Gametofit
-
Merupakan generasi penghasil gamet
-
Hanya berukuran beberapa milimeter saja
-
Berbentuk seperti hati berupa lembaran, memiliki rizoid yang disebut protalus
(protalium)
-
Protalus ada yang tidak memiliki klorofil, untuk mendapatkan nutrisi
bersimbiosis dengan jamur
-
Gametofit menghasilkan gamet : gamet jantan (anteridium) menghasilkan sperma
berflagel, dan gamet betina
(anteridium)
menghasilkan ovum
-
Memiliki dua jenis gametofit :
Gametofit
biseksual : jika dalam satu gametofit terdapat dua jenis gamet, merupakan paku
homospora
Gametof
ualam satu gametofit uniseksual : jika dalam satu gametofit hanya terdapat satu
jenis gamet saja, merupakan paku heterospora
-
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku terbagi menjadi 3 :
Paku
homospora (isospora) : paku yang hanya mengasilkan satu jenis spora yang sama
besar
Paku
heterospora : paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya
(makrospora/spora betina) dan mikrospora/spora jantan
Paku
peralihan : paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama dan
sudah diketahui gamet jantan dan gamet betina . contoh paku ekor kuda
3.
Cara Hidup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan cara
fotosintesis
4.
Habitat : Terestrial (di darat), dan di
air (contoh : semanggi)
5.
Reproduksi : terjadi secara aseksual dan
seksual
Aseksual
: diawali dari spora (n) yang tumbuh menjadi protalus /protalium (generasi gametofit) yang menghasilkan gamet
jantan (sperma) dan gamet betina Ovum), selanjutnya terjadi fertilisasi
Seksual
: terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum yang menghasilkan zigot (2n), yang
tumbuh menjadi embrio , selanjutnya berkembang menjadi tumbuhan paku
(sporofit), kemudian menghasilkan spora (n).
Mengalami
metagenesis (pergiliran antara generasi sporofit dan gametofit).
Perhatikan
skema metagenesis tumbuhan paku di bawah ini :
6.
Klasifikasi : Tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :
Paku
purba (Psilopsida)
Paku
kawat (Lycopsida)
Paku
ekor kda (Spenopsida)
Paku
sejati (Pteriopsida)
Paku
purba (Psilopsida)
-
Spesiesnya hampir punah, tersisa 10 - 13 spesies
-
menghasilkan satu jenis spora (homospora)
-
gametofitnya tidak memiliki klorofil, nutrisi diperoleh dari simbiosis dengan
jamur
-
contoh : Rynia dan psilotum
Paku
kawat (Lycopsida)
-
jumlah lebih kurang 1000 spesies
-
menghasilkan dua jenis spora (heterospora)
-
Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk kerucut
-
Gametofit tidak berklorofil
-
Gametofit ada yang uniseksual dan biseksual
-
contoh : Selaginela dan Lycopodium
Paku
ekor kuda (Spenopsida)
-
jumlah lebih kurang 15 spesies
-
habitat di tempat lembab daerah subtropis
-disebut
ekor kuda karena bentuk batang seperti ekor kuda
-
sporangium berupa strobilus
-
merupakan paku homospora
-
gametofit memiliki klorofi
-
Gametofit biseksual
-
contoh : Equisetum
Paku
sejati ( Pteriopsida)
-
Jumlah paling banyak, kurang lebih 12.000 spesies
-
Memiliki akar, batang dan daun sejati
-
Daun muda tumbuh menggulung (circinnatus)
-
Contoh : semanggi (Marsilea crenata) , suplir (Adiantum cuneatum)
7.
Manfaat Tumbuhan Paku
Untuk
tanaman hias
Untuk
sayur-sayuran
Sebagai
pupuk hijau tanaman padi
Selaginella
plana sebagai obat luka
Divisi
Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Yunani,
sperma=biji , phyton=tumbuhan
1.
Tumbuhan berbiji adalah kelompok tumbuhan yang hidup di darat, memiliki akar,
batang dan daun sejati,
tracheophyta, autotrof, serta menghasilkan biji.
2.
Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat
bervariasi.
Tumbuhan
biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. misalnya pohon
konifer Sequoiadendron giganteum
di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan diameter 14 m.
3.
Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu :
- Pohon,
misalnya : jati, duku, kelapa, beringin, cemara.
- Perdu,
misalnya : mawar, kembang merak, kembang sepatu.
- semak , misalnya : arbei.
- Herba, misalnya : sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga
krokot.
4.
Cara hudup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan bantuan
cahaya matahari
5.
Habitat :
Tumbuhan
berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup
mengapung di air,misalnya teratai.
6.
Reproduksi : Terjadi secara aseksual/ vegetatif dan seksual/generatif
Vegetatif
: yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului peleburan dua sel gamet.
Dibedakan menjadi 2 macam yaitu vegetatif alami ( rhizoma/akar tingal, stolon/geragih,
umbi batang,umbi lapis, umbi akar,tunas, tunas dan adventif), dan vegetatif
buatan ( mencangkok, stek, okulasi, mengenten, merunduk).
2.
Generatif/ Seksual adalah:
Terjadinya
individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet,yang disebut
pembuahan (fertilisasi). Pembuahan akan terjadi kalau didahului adanya
prosespenyerbukan (Persarian/polenasi).
Penyerbukan
adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae,
tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan
Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.
Pembuahan
Penyerbukan
akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan
antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada tumbuhan berbiji
dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan
pembuahan ganda pada Angiospermae.
a.
Pembuahan tunggal
Contoh
proses pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae)
Terjadi
pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Prosesnya
adalah :
Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan
mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan
diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil.Serbuk sari ini
sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel
vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini
kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang
arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di
antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan
terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi dua dan
menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau calon
spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel permatozoid.
Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel
spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga
spermatozoid dapat berenang di dalamnya. Pada ruang arkegonium terdapat
sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid,
sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu mengasilkan zigot yang kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti ini misalnya
terjadi pada pohon Pinus.
b.
Pembuahan ganda
Terjadi
pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup.
1.
Perkembangan serbuk sari
Serbuk
sari yang jatuh di kepala putik terdiri atas satu sel dengan dua dinding
pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah,
kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari
ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel
serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif
sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti
generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu
inti generatif 1 dan inti generatif
2.
Pembentukan sel telur
Bersamaan
dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal
biji sel induk megaspora (megasporosit/makrosporosit) membelah secara meiosis
menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadisel
megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel megaspora ini
selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti
tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel
yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering disebut
multigamet.
Langkah
berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga sel
menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian
bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah
ovum, sedang mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel yang
tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti
kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n).
Jika
terjadi pembuahan, inti generatif 1
membuahi ovum membentuk zigot, sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung
lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk
zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan
mati setelah sampai di bakal biji.
inti
generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)
inti
generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)
7.
Klasifikasi
Divisi
tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua subdivisi , yaitu :
Tumbuhan
berbiji terbuka (gymnospernae)
Tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan
berbiji terbuka (gymnospernae) adalah
tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah.
Ciri-ciri
tumbuhan biji terbuka adalah:
Pada
umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar
berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
Bentuk
perakaran tunggang
Daun
sempit, tebal dan kaku
Tulang
daun tidak beraneka ragam
Tidak
memiliki bunga sejati
Alat
perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung.
Alat
kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur
terdapat dalam strobilus betina.
Terbagi
menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Cycadinae
Ciri
khas adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di
puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan
saja atau strobilus betina saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan
Cycas rumphii (pakis haji)
b.
Ginkgoinae
Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30
meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji
dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu
species yaitu Ginkgo biloba.
c.
Coniferinae
Coniferales
berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat perkembangbiakan jantan dan
betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini
memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba
(damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp.,Araucaria sp., Sequoia sp.,
Juniperus sp. dan Taxus sp.
d.
Gnetinae
Anggota
kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk
oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada
xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak
berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”. Contoh yang terkenal
dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).
Tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan
biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah.
Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:
Hidup
sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau herba/terna
Daun
pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau
sejajar
Memiliki
bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat
perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari
Tumbuhan
biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:
Tumbuhan
berkeping biji satu (Monocotyledonae)
Tumbuhan
berkeping biji dua (Dicotyledonae)
Tumbuhan
Monokotil
Ciri-ciri
adalah :
Memiliki
satu daun lembaga (kotiledon)
Batang
tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas
Daun
biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal
Memiliki
tulang daun sejajar ataumelengkung
Tidak
berkambium, jaringan xilem dan floem pada akar dan batang tersusun tersebar
Memiliki
sistem akar serabut
Bunga
memiliki bagian-bagian dengan jumlah berkelipatan 3, bentuk tidak beraturan,
warna tidak mencolok
Contoh
tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut :
Suku
rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum
Suku
pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak
Suku
jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas
Suku
nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanass
Suku
anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: anggrek bulan, anggrek macan, anggrek
yang tumbuh di hutan irian jaya.
Tumbuhan
Dikotil
Ciri-cirinya
adalah :
Memiliki
dua daun lembaga ( dikotiledon)
Batang
umumnya bercabang
Tulang
daun menjari atau menyirip
Memiliki
kambium sehingga akar dan batang bertambah besar, jaringan ikat pembuluh xilem
dan floem pada akar dan batang tersususn dalam lingkaran
Memiliki
sistem akar tunggang
Bunga
memiliki bagian - bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan
bunga yang mencolok
Contoh
tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut :
Suku
getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring
Suku
polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang
merak, kacang kedelai, kacang tanah
Suku
terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung
Suku
jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali
Suku
kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas
Suku
jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu
monyet, jamblang
Suku
komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan
Perbedaan
Tumbuhan dikotil dan monokotil seperti pada gambar dan tabel di bawah ini :
Rekomendasi Artikel Untuk Puisi dan Syair:
1. Kumpulan Puisi dan Syair Era '90-an
2. Puisi Kontemporer- Mungkin Aku Harus Berhenti Mengejarnya
3. Puisi Kontemporer- Melakukan
4. Puisi Kontemporer- Pertimbangan
5. Syair Untuk Cinta I 22 Untukmu
Rekomendasi Artikel Untuk Game:
Rekomendasi Untuk Lirik Lagu Wajib Nasional:
1. Lirik Lagu Wajib Nasional- Satu Nusa Satu Bangsa
2. Lirik Lagu Wajib Nasional- Padamu Negeri
3. Lirik Lagu Wajib Nasional- Garuda Pancasila
4. Lirik Lagu Wajib Nasional- Ibu Kita Kartini
5. Lirik Lagu Wajib Nasional- Maju Tak Gentar
6. Lirik Lagu Wajib Nasional- Bangun Pemudi Pemuda
Comments
Post a Comment