Lirik Aku Duwe Pitik Oleh Ida Laila dan Ernie Rosita: Lagu Dolanan Anak Klasik Pencipta: Anonim Perusahaan Rekaman: Antara Group Aku duwe pitik cilik Wulune blirik Cucuk kuning jengger abang Tarung mesti menang Sopo wani karo aku Musuh pitikku Aku duwe pitik tukung Buntute buntung Saben dino mangan jagung Mesti wani tarung Sopo wani karo aku Musuh pitikku Aku duwe pitik trondol Wulune protol Mlakune megal megol Tarung mesti notol Sopo wani karo aku Musuh pitikku
1) Majas Metafora
adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian
baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam
2) Majas Alegori
adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh.
Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
3) Majas
Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat
– sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh :
Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk –
batuk
4) Majas
Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda,
namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti
menyulam di kain yang lapuk
5) Majas Antilesis
adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air
susu dibalas air tuba
6) Majas Hiperbola
adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu
terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan
7) Majas Ironi
adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali
tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca
8 ) Majas Litotes
adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk
merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya (Padahal rumahnya besar dan
mewah)
9) Majas Sinisme
adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu
membuatku kesal
10) Majas Oksimoron
adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh :
Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
11) Majas Metonimia
adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik
kijang
12) Majas Alusio
adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui
umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun
1945
13) Majas Eufemisme
adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh :
Para tunakarya itu perlu diperhatikan
14) Majas Elipsis
adalah Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah
nenek (penghilangan predikat pergi)
15) Majas Inversi
adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan
dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia
16) Majas Pleonasme
adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk
menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat
pemandangan
17) Majas
Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang
makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa
18) Majas Klimaks
adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama
makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek
19) Majas Retoris
adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh :
Siapakah yang tidak ingin hidup?
20) Majas Aliterasi
adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh :
Inikah Indahnya Impian?
21) Majas
Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna
yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
22) Majas Repetisi
adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal
pacarku, selamat tinggal kekasihku
23) Majas
Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam
baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu
24) Majas Kiasmus
adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh :
Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
25) Majas Simbolik
adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda
– benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat
26) Majas
Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang
berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo
27) Majas Tautologi
adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama
artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was –
was dengannya
Rekomendasi Untuk
Puisi dan Syair:
Comments
Post a Comment