Lirik Aku Duwe Pitik Oleh Ida Laila dan Ernie Rosita: Lagu Dolanan Anak Klasik Pencipta: Anonim Perusahaan Rekaman: Antara Group Aku duwe pitik cilik Wulune blirik Cucuk kuning jengger abang Tarung mesti menang Sopo wani karo aku Musuh pitikku Aku duwe pitik tukung Buntute buntung Saben dino mangan jagung Mesti wani tarung Sopo wani karo aku Musuh pitikku Aku duwe pitik trondol Wulune protol Mlakune megal megol Tarung mesti notol Sopo wani karo aku Musuh pitikku
30 Kisah Aneh Berbahasa Inggris
[Part.3]- “Alat Bantu Pendengaran”
Mr Richards worked in ashop which
sold, cleaned, and repaired hearing-aids. One day an old gentlemen entered and
put one down in front of him without saying a word.
“what’s the matter with it?” Mr
Richards said. The man did not answer. Of course Mr Richards thought that the
man must be deaf and that his hearing-aids must be faulty, so he said again,
more loudly, “what’s wrong with your hearing-aids sir?” again the man said
nothing, so Mr Richards shouted his question again as loudly as he could.
The man then took a pen and a piece of
paper and wrote: “it isn’t necessary to shout when you’re speaking to me. My ears
are as good as. This hearing-aid is my wife’s, not mine. I’ve just had a throat
operation, and my problem is not that i can’t hear, but that i can’t speak.”
Terjemahan bebas pribadi
Pak Richards bekerja pada sebuah toko
yang menjual, membersihkan, dan memperbaiki alat bantu pendengaran. Suatu hari
seorang kakek berpenampilan gagah masuk ke toko Pak Richard, dan diletakkanlah di
depan Pak Richard sesuatu oleh kakek itu tanpa mengatakan apapun.
“apa yang salah dengan itu pak” Pak
Richards bertanya. Sang kakek tidak menjawab. Oh iya tentu saja, Pak Richard
berpikir pasti kakek itu tuli dan alat bantu pendengarannya rusak, kemudian Pak
Richard bertanya kembali, kali ini sedikit lebih keras. “apa yang salah dengan
alat pendengaranmu pak” lagi lagi sang kakek tidak mengatakan apapun. (Karena
sang kakek dari tadi ditanya tidak mengatakan apapun)akhirnya Pak Richard
bertanya dengan lebih keras lagi, sekeras yang dia bisa.
Sang kakek itu kemudian mengambil
sebuah pena dan menuliskan sesuatu dalam secarik kertas: “sungguh kamu tidak
perlu berteriak ketika bicara denganku. Kedua telingaku berfungsi dengan baik,
seperti telingamu. Ini alat bantu pendengaran milik istriku, bukan milikku. Aku
baru saja menjalani operasi pada tenggorokanku, masalahku bukan karena aku
tidak bisa mendengar, tapi aku tidak bisa bicara.”
menarik... mantap
ReplyDelete