Skip to main content

Lirik Aku Duwe Pitik Oleh Ida Laila dan Ernie Rosita: Lagu Dolanan Anak Klasik

  Lirik Aku Duwe Pitik Oleh Ida Laila dan Ernie Rosita: Lagu Dolanan Anak Klasik Pencipta: Anonim Perusahaan Rekaman: Antara Group   Aku duwe pitik cilik Wulune blirik Cucuk kuning jengger abang Tarung mesti menang   Sopo wani karo aku Musuh pitikku   Aku duwe pitik tukung Buntute buntung Saben dino mangan jagung Mesti wani tarung   Sopo wani karo aku Musuh pitikku   Aku duwe pitik trondol Wulune protol Mlakune megal megol Tarung mesti notol   Sopo wani karo aku Musuh pitikku  

Beberapa Kutipan Cerpen Karya Sastrawan Lama [Part.1]- “Sebuah Kenangan Di Meja Makan” Oleh Nyoman Tusthi Eddy


Cerpen Karya Sastrawan Lama
Beberapa Kutipan Cerpen Karya Sastrawan Lama [Part.1]- “Sebuah Kenangan Di Meja Makan” Oleh Nyoman Tusthi Eddy

“Sepanjang jalan pikiranku tak menentu. Saya mencoba menghibur diri dengan mengkhayalkan diriku seperti pahlawan seribu satu malam yang dengan gagah datang menyerahkan seorang puteri yang hilang untuk selanjutnya menerima hadiah dan sang puteri nikah dengan bangsawan pujaannya. Tetapi aku, ah, mengantarkan rasmina untuk kembali ke kampung halamannya dan dinikahkan oleh orang tuanya dengan pemuda pilihan orang tuanya juga. Dan saya hanyalah laki-laki kerdil, tolol, dan loyo, bukan seorang pahlawan...”- (Telegram Yang Kedua, Halaman. 13 dalam buku Kenangan Demi Kenangan, berkisah tentang pergulatan batin seorang laki laki yang tengah mengantarkan kekasihnya ke lapangan udara Tuban sementara dirinya tahu perempuan itu akan kawin dengan orang lain)

“Tapi suratnya. Ah, lisa mengapa sampai begini. Ia mengatakan sangat mencintaiku. Tapi ia sangsi kepada masa depannya karena mendengar berita bahwa orang dari daerahku apalagi dari desa enggan menerima wanita yang bukan orang bali sebagai isteri anak-anaknya...”- (Sebuah Kenangan Di Meja Makan, Halaman. 31 dalam buku Kenangan Demi Kenangan, berkisah tentang kegagalan cinta lantaran pihak wanita sengaja menghindar

“War, cintamu ditolak oleh Tini. Tapi saya pun tidak berarti apa-apa baginya seperti persangkaaanmu. Saya hanyalah bayang-bayang seorang laki-laki di masa lampaunya yang pernah mengisi hatinya. Seandainya Tini mencintai saya, saya tak akan menerimanya. Bagaimanapun seseorang mencintai bayangan ia tak akan pernah membahagiakan kenyataan hidup ini, sebab hidup ini bagi saya adalah kumpulan kenyataan. Kita senasib war. Kalau kamu masih juga menyangsikan sikap saya, terserahlah! Selamat berjuang untuk Tini dan saya bersumpah tidak akan mendekati Tini lagi...”-(Bayang-bayang, halaman. 22, dalam buku Kenangan Demi Kenangan, berkisah tentang kekegalan cinta akibat pertimbangan rasional)

“Anaknya yang ketiga sering menderita gangguan usus akibat makanannya tidk teratur. Apa jadinya seorang anak yang memerlukan banyak makanan bergizi kadang-kadang hanya makan bubur jagung saja. Akhirnya anak kebanggaannya ini meninggal amat menyedihkan. Kejadian yang sama menimpa anaknya yang keempat yang baru saja dikebumikan siang tadi. Tapi hal ini tidak pernah menyadarkan hati Bibi Suci. Dicarinya sumber kemalangan ini pada orang lain yang keberulan menjadi madunya dengan alasan-alasan megis//tak kurasakan tangga rumahku telah kunaiki. Saya tiba di rumah dengan tak sehabis-habisnya berfikir. Akhirnya saya yakin hanya inilah rejeki anak-anak yang dibanggakan kelahirannya, tetapi tidak disadari untuk apa mereka dilahirkn...”- (Rejeki, halaman. 22, dalam buku Kenangan Demi Kenangan,berkisah tentang sebuah keluarga yang banyak anak tetapi tidak sepadan dengan penghasilan sang suami yang miskin)





_________________
Biografi Singkat Sastrawan
Nyoman Tusthi Eddy Sumantri lahir pada tanggal 12 Desember 1945 di Pidpid (Karangasem). Pendidikan, sarjana muda Jurusan Bahasa dn Sastra Indonesia pada Fakultas Keguruan Universitas Udayana Denpasar, 1969. Selain menulis cerpen juga produktif menulis esai, kritik sastra dan puisi di bali Post, Horison, Sinar Harapan, Suara Karya, Kompas, Prisma, dll
Buku himpunan esainya: “Nukilan 1”, “Nukilan II”

Buku Puisinya: “Angin Senja”, “Sajak-Sajak Minor Petualangan”, “Matahari Tergelincir Di Atas Queen Hotel”, “Balada Malam Imlek”, “Bulan Jingga”, “Karma”, “Sajak Daun Gugur”, dan puisi yang merupakan terjemahkan dari bahasa Inggris “Sajak-Sajak Timur Jauh Dalam Terjemahan”. Sedangkan “Tembang I Bungan Lalang” merupakan puisi Bali modern terjemahan

Comments